Mengutippenjelasan dari laman Kemdikbud, penelitian kuantitatif
Contoh Data Kualitatif dan Kuantitatif – Yang akan disajikan di sini berasal dari berbagai sumber. Seperti yang telah kita lihat, data kualitatif adalah data deskriptif atau dapat disebut naratif. Data deskriptif menunjukkan perbedaan dengan data numerik dalam hal set atau angka. Data yang menggambarkan jumlah tertentu disebut data kuantitatif. Dalam artikel ini, saya akan memberikan beberapa contoh data kualitatif dan kuantitatif kepada pembaca yang membutuhkan informasi untuk mengidentifikasi data kualitatif, data kuantitatif dan untuk membuat atau menangkap tipe data kedua. Ulasan ini akan disajikan melalui contoh-contoh sehingga pembaca dapat dengan mudah mengambilnya dan memahaminya. Data kualitatif adalah data yang digunakan untuk penelitian kualitatif. Tidak seperti penelitian kuantitatif, yang menggunakan data numerik, statistik, grafik, dan sejenisnya, data kualitatif mencakup deskripsi kualitas fenomena tertentu, yang biasanya sulit atau tidak mungkin diukur. Apa Yang Dimaksud Dengan Data Kualitatif? Data kualitatif adalah data naratif atau deskriptif yang menjelaskan kualitas suatu fenomena. Kualitas suatu fenomena biasanya tidak mudah atau tidak dapat diukur secara numerik. Seperti disebutkan di atas, data kualitatif digunakan untuk studi kualitatif di mana objek yang akan diperiksa tidak dapat diukur dengan mudah. Sedangkan….. Apa Yang Dimaksud Dengan Data Kuantitatif? Untuk memahami apa itu data kualitatif, kita dapat melakukannya dengan mengetahui data kuantitatif. Dengan menggunakan contoh, pemahaman tentang dua tipe data dan perbedaannya dijelaskan. Di bawah ini adalah contoh data kualitatif dan kuantitatif. Contoh “Para ilmuwan mengalami kesulitan membuka bisnis karena mereka tidak memiliki modal.” Kalimat tersebut dapat digunakan sebagai contoh data kualitatif. Jika kita melihat kalimatnya, kita tahu siapa yang memiliki kesulitan, kesulitan apa dan mengapa. Selain itu, kami tidak dapat memperoleh informasi tentang kuantitas yang ditetapkan dari set itu, misalnya, berapa banyak ilmuwan mengalami kesulitan, berapa banyak modal yang dibutuhkan, dan sebagainya. Contoh lain “Orang Indonesia lebih besar dari orang Jepang”. Informasi yang diberikan oleh kalimat adalah informasi kualitatif karena menunjukkan kualitas sesuatu, yaitu ketinggian. Tapi kita tidak tahu seberapa tinggi orang Indonesia dan seberapa besar orang Jepang. Dengan kata lain, data tidak memberikan informasi tentang jumlah tertentu. Contoh lain “Kemacetan di Jakarta dipengaruhi oleh buruknya layanan transportasi umum”. Contoh data kualitatif menunjukkan kualitas suatu fenomena, yaitu kemacetan dan layanan transportasi umum yang buruk. Sekali lagi, misalnya, kita tidak bisa tahu berapa kilometer kemacetan terjadi dan seterusnya. Contoh lain “Beijing lebih padat dan udaranya lebih kotor dari Jakarta.” Kalimat itu berisi perbandingan antara dua kota, yang menunjukkan kota mana yang lebih padat dan lebih kotor. Informasi tentang kualitas fenomena kalimatnya jelas. Contoh Data Kuantitatif Untuk mengetahui lebih banyak tentang data kualitatif, kita juga perlu mengetahui karakteristik data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data numerik yang biasanya menunjukkan pengukuran fenomena tertentu dengan angka. Berikut adalah beberapa contoh data kuantitatif yang hanya perlu Anda ketahui. “Nilai tukar rupee terhadap dolar AS turun menjadi rupee.” Lipatan dapat digunakan sebagai contoh data kuantitatif. Di sana angkanya jelas, yaitu melemahnya menjadi rupee. Contoh lain “Seorang sarjana mengalami kesulitan membuka bisnis karena dia membutuhkan modal $ 1 miliar.” Contoh ini juga merupakan contoh data kuantitatif karena menunjukkan kualitas yang dapat diukur dengan angka, yaitu 1 miliar rupee modal. Contoh lain “Ukuran rata-rata orang Indonesia adalah 165 cm”. Sekali lagi kami mendapatkan informasi tentang jumlah atau ukuran suatu fenomena, yaitu ketinggian. Contoh menunjukkan sifat-sifat data kuantitatif yang selalu dapat diukur dengan angka. Proses pengukuran angka ini disebut kuantifikasi. Bagaimana saya mendapatkan data kualitatif dan kuantitatif? Cara Mendapatkan Data Kualitatif dan Kuantitatif Dalam penelitian, data kualitatif biasanya diperoleh melalui wawancara. Selama wawancara, informan menjawab secara lisan. Kami menuliskan jawaban ke dalam narasi yang siap dianalisis. Rangkaian surat yang telah ditranskripsikan adalah jawabannya, yang umumnya berbentuk deskripsi dari jawaban atas pertanyaan kita. Padahal, wawancara bukan satu-satunya cara. Kami juga bisa mendapatkan data kualitatif dari observasi atau studi literatur, dll. Namun, jika data yang diperoleh berisi deskripsi kualitas fenomena tertentu, itu adalah contoh data berkualitas Sedangkan data kuantitatif pada umumnya diperoleh dengan survei menggunakan kuesioner atau angket. Metode survei digunakan untuk menemukan jawaban yang kaku dalam bentuk angka. Misalnya, kami melakukan jajak pendapat tentang persentase orang yang kemudian menginginkan presiden baru dalam pemilihan presiden. Untuk menemukan jawabannya, kami berpartisipasi dalam survei. Melalui beberapa contoh dan penjelasan sebelumnya, kita belajar apa itu data kualitatif dan bagaimana data kualitatif dapat berbeda dari data kuantitatif. Contoh data kualitatif yang disajikan dengan contoh sebelumnya telah ditulis untuk membantu pembaca mengidentifikasi dan mengumpulkan data kualitatif dan kuantitatif dengan cara yang tepat. Secara khusus, penelitian membutuhkan pengetahuan dan kemampuan untuk membedakan antara tipe data. Baca Juga Cara Membuat Abstrak Dalam PenelitianContoh Rumusan MasalahContoh Hipotesis PenelitianTeknik Analisis Data Kualitatif
karenasoal tdk mencantumkan pilihan jawaban, maka sy akan memberikan penjelasan perbedaan pengamatan kuantitatif dan kualitatif: pengamatan kuantitatif dapat diukur dan dapat dinyatakan dengan angka dan satuan, contoh suhu diukur dengan thermometer dalam satuan derajat. sedangkan pengamatan kualitatif tidak dapat diukur dan tidak dapat
Jawaban yang benar adalah E. Macam data penelitian ada dua yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang menunjukkan pengukuran yang diberi nilai numerik, dan dihitung. Data ini cocok digunakan untuk analisis statistik. Contoh data kuantitatif dalam penelitian biologi adalah tinggi tanaman adalah satu meter. Jadi, jawaban yang benar adalah yang benar adalah data penelitian ada dua yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang menunjukkan pengukuran yang diberi nilai numerik, dan dihitung. Data ini cocok digunakan untuk analisis statistik. Contoh data kuantitatif dalam penelitian biologi adalah tinggi tanaman adalah satu jawaban yang benar adalah E.
fahmifajarriftian120fahmifajarriftian120. Jawaban: Pengamatan kuantitatif dilakukan dengan mengguna- kan alat bantu, seperti penggaris, meteran, dan termometer. Hasil pengamatan kuantitatif ini berupa data kuantitatif, yakni data yang dapat diukur se panduan langsung atau dinilai dengan angka.
Pernyataan berikut yang merupakan hasil pengamatan kuantitaitf adalah? A. Daun pohon mangga lebih besar daripada daun pohon rambutan. B. Umur pohon pisang lebih panjang daripada umur pohon jagung. C. Bunga tulip mekar pada kondisi suhu hangat. D. Batang tumbuhan bertambah panjang satu jengkal. E. Tinggi tanaman adalah satu meter Pengamatan kuantitatif ialah pengamatan menggunakan alat ukur universal diakui seluruh dunia jadi jawabannyaC. Bunga tulip mekar pada kondisi suhu bermanfaat
Jenisjenis Penelitian Kuantitatif 1. Metode Komparatif 2. Metode deskriptif 3. Metode Korelasi Langkah-langkah Dalam Melakukan Penelitian Kuantitatif 1. Membuat Rumusan Masalah 2. Menentukan Landasan Teori 3. Merumuskan Hipotesis 4. Pengumpulan Data 5. Menganalisa Data 6. Kesimpulan
Metode penelitian kuantitatif dianggap lebih mudah dan perlu waktu yang relatif singkat untuk meneliti sebuah masalah. Apa benar demikian? — Kalau kamu lagi meneliti sesuatu atau membuat skripsi, pasti butuh yang namanya metode penelitian. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data atau informasi dengan tujuan memecahkan masalah serta memperoleh kesimpulan. Nah, ngambil datanya itu nggak boleh sembarangan, alias harus pakai metode. Di artikel ini, kita bakal belajar tentang penelitian kuantitatif beserta metode yang digunakan di dalamnya. Kira-kira apa ya alasan peneliti untuk memakai jenis penelitian kuantitatif? Yuk, kita bahas bersama! Pengertian Kuantitatif Menurut KBBI, Kuantitatif artinya berdasarkan jumlah atau banyaknya. Penelitian Kuantitatif adalah penelitian yang mengambil data dalam jumlah yang banyak. Bisa puluhan, ratusan, atau mungkin ribuan. Hal ini dikarenakan populasi responden penelitian kuantitatif sangat luas. Kapan Menggunakan Metode Kuantitatif? Penelitian kuantitatif cocok digunakan untuk meneliti masalah yang sudah jelas, memiliki populasi luas, dan bermaksud untuk menguji hipotesis. Contoh Judul penelitian kamu adalah “Pengaruh Aplikasi Tiktok terhadap Minat Belanja Masyarakat Jakarta“. Di sini, kamu akan mengumpulkan data dari jutaan pengguna Tiktok yang disebut sebagai populasi. Nantinya, populasi tadi dipilih secara acak menjadi sebuah sampel penelitian. “Terus, kalau hipotesis itu apa?” Hipotesis adalah kesimpulan sementara yang masih harus diuji kebenarannya. Dalam metode kuantitatif, terdapat dua jenis hipotesis, yaitu Ha dan Ho. Ha Aplikasi Tiktok berpengaruh terhadap minat belanja masyarakat Jakarta. Ho Aplikasi Tiktok tidak berpengaruh terhadap minat belanja masyarakat Jakarta. Dari judul penelitian di atas, terlihat bahwa masalah penelitian ini cukup jelas, yaitu tentang adanya pengaruh aplikasi Tiktok terhadap minat belanja. Akan tetapi, karena datanya belum diuji, kamu perlu menggunakan metode kuantitatif untuk membuktikan hipotesis tersebut. Gimana? Sampai sini paham kan? Baca juga Tahapan Menyusun Skripsi untuk Mahasiswa Akhir, Pasti Bisa! Tujuan Penelitian Kuantitatif Penelitian yang menggunakan metode kuantitatif bertujuan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan teori-teori yang sudah ada. Jadi, penelitiannya cenderung objektif dan tidak mendalam. Kalau kualitatif, penelitiannya bertujuan untuk menemukan hipotesis hingga teori baru. Itu sebabnya, kualitatif memerlukan waktu yang lebih lama untuk menyelesaikannya. Contoh Penelitian Kuantitatif Penelitian kuantitatif banyak digunakan dalam ilmu alam maupun ilmu sosial. Beberapa contoh judul penelitiannya bisa kamu lihat sebagai berikut Hubungan antara Stres dengan Perilaku Merokok Mahasiswa Universitas ABC Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Kepatuhan Berobat Penderita Diabetes pada Masyarakat Desa XYZ Hubungan Kinerja Customer Service dengan Tingkat Kepuasan Nasabah Bank Alta Hubungan Lingkungan Kerja dengan Produktivitas Karyawan Perusahaan PT Ruang Raya Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Perilaku Pencegahan COVID-19 Warga Kelurahan Tebet Utara Pengaruh Media Sosial Instagram terhadap Kesehatan Mental Pelajar SMA Ruang Raya Pengaruh Kepemimpinan Walikota terhadap Efektivitas Kinerja Pemda Kota ABC Pengaruh Fasilitas Bimbel Brain Academy Cabang Bekasi terhadap Minat Belajar Siswa Pengaruh Peternakan Ayam terhadap Peningkatan Pendapatan Warga Kecamatan ABC Pengaruh Pemasaran Online via Live Streaming Tiktok terhadap Peningkatan Omzet Penjualan Toko ABC Ciri – Ciri Penelitian Kuantitatif Metode penelitian kuantitatif mempunyai karakteristik atau ciri sebagai berikut 1. Memiliki dua atau lebih variabel yang diukur pengaruhnya. Pada penelitian di atas, variabelnya adalah Aplikasi Tiktok dan Minat Belanja Masyarakat Jakarta. 2. Masalah penelitiannya menanyakan tentang ada atau tidaknya pengaruh antar variabel. Bisa kita lihat bahwa penelitian tadi bertujuan untuk melihat pengaruh Aplikasi Tiktok terhadap Minat Belanja Masyarakat Jakarta. 3. Menggunakan sampel dan prinsip keterwakilan Artinya, metode kuantitatif tidak mengambil data dari seluruh populasi, melainkan dari sampel dengan menggunakan rumus tertentu. Sampel adalah wakil atau sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan karakteristik yang sama. 4. Bersifat objektif Penelitian kuantitatif bersifat objektif. Data yang disajikan bersifat sebenarnya, tidak ditambahkan atau dikurangi dengan opini pribadi peneliti. 5. Relatif singkat Penelitian kuantitatif sering dipilih karena tidak memerlukan waktu yang lama untuk menarik dan menyajikan data. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data Penelitian Kuantitatif Umumnya, penelitian kuantitatif menggunakan metode survei untuk mengambil data dari populasi yang besar. Survei dilakukan dengan membagikan daftar pertanyaan dalam bentuk kuesioner kepada para responden. Selain survei, terdapat pula jenis metode eksperimen dan analisis isi. Eksperimen adalah penelitian untuk mencari pengaruh antar variabel dalam kondisi yang terkontrol. Sedangkan analisis isi bertujuan untuk melihat isi pesan dalam kategori tertentu. Kuesioner merupakan salah satu teknik pengumpulan data atau yang disebut sebagai instrumen penelitian kuantitatif. Teknik pengumpulan data pada penelitian kuantitatif juga bisa dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi, atau studi kepustakaan. Semuanya tergantung dari kebutuhan masing-masing peneliti. Zaman sekarang, kuesioner dapat dibuat dengan Google Form dan disebarkan melalui internet, sehingga peneliti tidak perlu mendatangi responden satu persatu. Lebih praktis, kan? Populasi dan Sampel Penelitian Kuantitatif Masih banyak yang bingung mengenai perbedaan populasi dan sampel. Populasi adalah jumlah keseluruhan responden. Sedangkan sampel merupakan sebagian dari populasi yang diambil datanya. Pertanyaannya, berapa sih jumlah sampel yang diperlukan untuk penelitian kuantitatif? Hal ini bisa dihitung dengan Rumus Slovin atau Yamane. 1. Rumus Slovin Rumus Slovin digunakan apabila populasi yang kamu teliti berjumlah kurang dari 1000 orang. n= sampel N= populasi e= tingkat kesalahan, untuk penelitian kuantitatif menggunakan tingkat 10% Contoh Nanda ingin meneliti Pengaruh Fasilitas Bimbel Brain Academy Cabang Bekasi dengan Minat Belajar Siswa. Jumlah seluruh siswa bimbel Brain Academy Cabang Bekasi adalah 550 orang. Berapa sampel yang diperlukan untuk penelitian? Jawab Jadi, sampel yang diperlukan untuk penelitian di atas berjumlah 85 responden. 2. Rumus Yamane Rumus Yamane digunakan apabila populasi yang kamu teliti berjumlah lebih dari 1000 orang. n= sampel N= populasi d= tingkat kesalahan, untuk penelitian kuantitatif menggunakan tingkat 10% Contoh Nanda ingin meneliti Pengaruh Aplikasi Tiktok terhadap Minat Belanja Masyarakat Jakarta. Jumlah seluruh pengguna Tiktok di Jakarta adalah 3285 orang. Berapa sampel yang diperlukan untuk penelitian? Jawab Jadi, sampel yang diperlukan untuk penelitian di atas berjumlah 767 responden. Baca juga Contoh Daftar Pustaka APA Style untuk Berbagai Sumber Kelebihan dan Kekurangan Desain Penelitian Kuantitatif Setiap metode mempunyai kelebihan dan kekurangannya tersendiri, tak terkecuali penelitian kuantitatif. Berikut hal-hal yang harus kamu ketahui sebelum memilih metode penelitian ini! Kelebihan Metode Kuantitatif 1. Hemat waktu, biaya, dan tenaga Peneliti bisa memperoleh informasi dari banyak responden sekaligus dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan via internet. Peneliti tidak perlu mewawancarai atau mendatangi tempat tinggal responden. 2. Hasil akurat Informasi atau data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan aplikasi statistik SPSS, sehingga hasilnya lebih valid dan reliabel, tanpa melibatkan opini pribadi peneliti. Kekurangan Metode Kuantitatif 1. Memerlukan populasi besar Supaya hasil penelitian akurat, peneliti membutuhkan ukuran sampel minimal 30 responden. Populasi yang terlalu sedikit akan membuat hasil penelitian menjadi bias dan kurang objektif. 2. Jawaban responden tidak mendalam dan detail Peneliti sudah menyiapkan opsi jawaban yang bisa dipilih responden pada kuesioner, sehingga informasi yang diperoleh cenderung singkat dan tidak mendalam. — Itu dia penjelasan lengkap tentang metode, ciri, kelebihan, kekurangan, dan alasan menggunakan penelitian kuantitatif. Semoga bermanfaat untuk kamu yang sedang menyusun karya ilmiah maupun skripsi di perguruan tinggi. Semangat! Referensi FIKOM UPI YAI. 2020. Pedoman Skripsi dan Tugas Akhir. Jakarta Universitas Persada Indonesia YAI. Desain Penelitian Kuantitatif [Daring]. Tautan Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan RND [Daring]. Tautan Diakses 9-10 November 2022
Lerbin(2009) menjelaskan metode peramalan kuantitatif didasarkan pada pengolahan dan penganalisian data historis yang tersedia secara memadai dan tanpa intuisi maupun penilaian subjektif dari orang yang melakukan peramalan. Metode ini memiliki sifat yang lebih objektif berdasarkan pada keadaan aktual (data) yang diolah dengan metode tertentu.
B. RohmawatiMahasiswa/Alumni Universitas Negeri Semarang05 April 2022 0215Jawaban terverifikasiHai Ichsanul, jawaban yang tepat adalah D. Ayo simak pembahasan berikut agar lebih paham. Hasil pengamatan dapat berupa hasil kuantitatif dan kualitatif. Hasil kuantitatif adalah hasil pengamatan yang datanya dapat dinyatakan dengan angka sehingga dapat dianalisis dengan perhitungan. Jadi, yang bukan merupakan hasil pengamatan kuantitatif adalah larutan berwarna merah bata. Terima kasih sudah bertanya, semoga membantu ya ^^
Penelitiankualitatif yang memperhatikan humanisme atau individu manusia dan perilaku manusia merupakan jawaban atas kesadaran bahwa semua akibat dari perbuatan manusia terpengaruh pada aspek-aspek internal individu. Aspek internal tersebut seperti kepercayaan, pandangan politik, dan latar belakang sosial dari individu yang bersangkutan.
Pengamatan yaitu kegiatan menggunakan satu indra atau lebih seperti melihat, mendengar, mencium, mengecap dan meraba secara saksama untuk mendapatkan keterangan atau makna dari suatu yang diamati. Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan keterangan atau pengetahuan dari suatu peristiwa. Objek yang diamati dapat berupa makhluk hidup atau bagian dari makhluk hidup maupun proses dalam kehidupan tersebut. Pengamatan observasi dapat dilakukan secara kualitatif maupun kuantitatif. 1. Pengamatan secara Kualitatif Yaitu pengamatan yang dilakukan dengan alat-alat indra. Pengamatan ini menghasilkan data yang disebut data kualitatif. Keterampilan mengamati dapat menjawab masalah yang akan kita pecahkan. Seseorang yang tidak terbiasa melakukan pengamatan akan mengalami kesukaran dalam mengidentifikasi masalah, tetapi dengan latihan maka hal tersebut dapat diatasi. Pengamatan yang lebih baik dapat menggunakan seluruh indra yang kita miliki sehingga hasil pengamatan yang kita inginkan tercapai. Indra yang kita miliki adalah indra penglihatan, indra pembau, indra pendengar, indra peraba dan indra pengecap. Beberapa contoh pengamatan menggunakan indra yaitu a. Indra pembau untuk pengamatan berupa bau. Misal mencium beberapa jenis bumbu dapur. b. Indra pendengaran untuk pengamatan beruapa suara. Misal mengenali hewan dari suaranya. c. Indra peraba untuk pengamatan berupa sentuhan. Misal membedakan permukaan daun. d. Indra pengecap untuk pengamatan berupa rasa. Misal mencicipi beberapa jenis buah dengan mata tertutup. 2. Pengamatan secara Kuantitatif Yaitu pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan alat ukur. Tujuannya agar hasil pengamatan yang dilakukan lebih teliti dan akurat. Data yang dihasilkan merupakan data yang dapat dinyatakan dengan angka. Data ini disebut dengan data kuantitatif. Pengambilan data kuantitatif harus menggunakan alat ukur dan satuan pengukuran yang bersifat universal artinya berlaku dan dapat diterima di seluruh dunia. Misal untuk mengukur panjang menggunakan satuan meter bukan dengan hasta. Contoh pengamatan secara kuantitatif a. Mengamati pertumbuhan kecambah, berapa millimeter kecepatan tumbuh kecambah setiap harinya. b. Mengamati berapa jumlah denyut jantung orang laki-laki sehat yang sedang duduk atau sedang berolahraga setiap menitnya. Pengamatan yang dibantu dengan alat pengukuran mempunyai tujuan supaya hasil pengamatan yang dilakukan lebih teliti dan akurat. Alat bantu tersebut antara lain a. Mistar penggaris untuk mengukur panjang b. Timbangan neraca untuk mengukur berat c. Termometer untuk mengukur suhu d. Higrometer untuk membantu mengamati kelembapan udara e. Gelas ukur mengukur volume zat cair f. Mikroskop untuk mengamati objek yang sangat kecil Sobat sudah membaca artikel PENGERTIAN PENGAMATAN DAN JENIS-JENIS PENGAMATAN dengan baik, terima kasih banyak sudah mengunjungi blog kami, nantikan artikel pelajaran selanjutnya. Jika sobat ingin request artikel pelajaran, silahkan hubungi kami dengan mengisi form yang ada di bagian bawah blog kami. Semoga hari sobat sangat menyenangkan ^_^
pojcf. 245 240 292 123 350 168 170 171 194
pernyataan berikut yang merupakan hasil pengamatan kuantitatif adalah